Jika teman-teman mengira Desa adalah sebuah tempat yang terpencil, terisolasi, kuper, miskin, dan banyak hal lain stereotip miring tentang pedesaan, maka kang supri katakan bahwa anggapan itu Salah besar! Sebaliknya, bagi kang supri, Desa adalah tempat untuk menikmati keindahan alam, kesejukan udara, jernihnya air pegunungan dan damainya sebuah kehidupan, dan satu hal lagi di desa-desa di kaki gunung Ungaran ini sangat kaya dengan keindahan alam (karena kang supri lahir dan besar di desa, jadi ya... belain orang desa dunk, hehehe).
Di tahun 80 hingga 90-an masyarakat luas hanya mengenal Gedong Songo sebagai obyek wisata yang ada di kaki gunung ungaran jawa tengah ini, namun di tahun 2012 ini, desa-desa di kaki gunung inipun mulai membuka diri dan menunjukkan mutiara alamnya yang sudah lama tersimpan, tersembunyi di balik kesunyian.
Wisata Desa "Kaki Gunung" ini adalah rangkaian wisata alam dengan mengunjungi obyek wisata yang terletak di desa-desa di sepanjang kaki gunung ungaran di mulai dari Jimbaran, Bandungan, Sumowono dan Berakhir di Limbangan.
Jika ingin menikmati petualangan wisata desa "kaki gunung" ini, ada beberapa desa yang wajib teman-teman kunjungi, beberapa pasti sudah familiar, tapi ada juga tempat yang masih asing karena benar-benar masih alami, dan jarang orang yang tahu keberadaanya.
1. Desa Jimbaran

Wah kalau hari minggu dan hari libur tempat ini sangat ramai, teman-teman bisa melepas lelah sambil berenang, tuh kapan lagi ada kolam renang di pegunungan kalo tidak di Umbul sidomukti?.
Atau teman-teman bisa menikmati Flying Fox. Selama ini flying Fox yang ada di tempat lain hanya dari pohon ke pohon, udah biasa itu, maka di Umbul Sidomukti pasti jantung akan berdebar hebat, karena Flying Fox yang ada akan membawa teman-teman melintasi jurang yang curam, pengalaman yang mendebarkan bagi kang supri hehehe :).
2. Desa Candi

3. Desa Keseneng

4. Desa Pakis

Di desa Pakis ada sebuah curug yang belum banyak orang tahu, padahal potensinya sangat besar untuk dijadikan tempat wisata, curug ini hampir mirip dengan curug di kali urang Yogyakarta.
Curug ini oleh warga desa pakis di beri nama Curug Citro Arum, Dengan ketinggian air 100 meter lebih, dihiasi pepohonan yang menjulang tinggi menjadikan curug ini sangat luar biasa indah.
Kolam yang ada di bawah curug ini sangat menggoda mata, airnya yang jernih menjadikan curug Citro Arum ini sangat menawan, keadaan curug ini yang masih alami menjadikan tempat ini agak sulit dijangkau kendaraan umum, kang supri harus berjalan kaki sekitar 500 meter untuk menjangkau curug citro Arum ini, tapi setelah melihat keindahannya, kang supri serasa menemukan harta yang tak ternilai harganya, sangat luar biasa dan mengagumkan.
5. Desa Bantir.
Desa ini sangat strategis karena sangat dekat dengan tiga obyek wisata sekaligus, yaitu Curug 7 Bidadari ( 1 km dari sebelah selatan kompleks), Curug Citro Arum (5 km dari sebelah barat kompleks), dan Candi Gedong Songo ( 5 Km Sblh Utara Kompleks). Areal persawahan yang luas dan dilengkapi hutan pinus, menjadikan desa ini sangat eksotis.
6. Desa Candigaron.

Desa ini sering digunakan para pengendara motor cross sebagai ajang lintas alam, jadi jangan heran apabila nanti teman-teman melintas di Desa ini akan melihat banyak sekali motor-motor model trail berkeliaran di desa ini, khususnya di hari-hari libur.
Apabila musim kopi berbunga, desa ini akan berbau harum, melintasi desa Candigaron yaitu sepanjang perjalanan dari Sumowono ke Temanggung akan sangat menyenangkan dengan adanya aroma bunga kopi yang wangi dan menenangkan.
7. Desa Bandungan

Di Bandungan kita bisa menikmati getuk, kelengkeng, tahu serasi atau berburu aneka tanaman hias, pokoknya di antara desa-desa yang ada di sekitar kaki gunung Ungaran, Bandungan adalah primadonanya, taman-taman bunga bertebaran di mana-mana menjadikan Bandungan semakin tampak cantik mempesona.
Tempat ini mungkin sudah ramai dan sudah jauh apabila di katakan sebuah desa, tapi 20 tahun silam, sewaktu kang supri masih kecil, transportasi yang digunakan pada saat itu adalah delman, jadi kalau hari minggu pagi kang supri biasanya melihat pedang bunga saling bertransaksi di atas kuda atau delman, pokoknya indah banget kalau mengenang masa itu.
Jika teman-teman singgah ke Bandungan, maka desa-desa di atas yang kang supri sebutin bisa menjadi alternatif untuk dikunjungi, "Desa is Beautiful".
Walaupun gagasan wisata desa "kaki gunung" ini masih terbatas di blog ini saja, namun kang supri berharap pemerintah bisa memperhatikan potensi-potensi yang ada di desa-desa kaki gunung ungaran ini, agar bisa menjadi wisata impian, sangat disayangkan apabila Sumber daya Alam yang indah ini hanya bisa di nikmati oleh segelintir orang saja dan tidak dikembangkan dengan serius, padahal hal ini bisa menjadi salah satu jalan keluar bagi banyak masalah, pengangguran misalnya.
1 komentar:
Sejuk dan indah
Posting Komentar