1/11/2010

Cokelat Hangat Membuatku Bernafsu

semarang banjir kulinerSore ini, Senin 11 Januari 2010 jam 16.35 diriku terdampar disebuah gedung perbelanjaan disekitar simpang lima Semarang, maksud hati ingin cepat-cepat pulang karena sudah kepayahan online seharian dan muter-muter gak jelas di suatu dept store yang selalu 'panas' membuatku ingin merebahkan diriku di kasur yang nyaman. Hah apa daya ternyata hujan yang sangat lebat mengguyur kota, mantel hujan pun aku tak bawa. Akhirnya diriku menyerah untuk menunggu sang hujan reda, 30 menit berlalu air dari langit belum juga berhenti menghujam bumi, kuputuskan untuk menikmati secangkir cokelat hangat untuk mengusir kepenatanku.

Secangkir cokelat hangat yang kental segera membuyarkan mata dan hidungku, aromanya yang khas membuatku terlena dengan suara hujan yang bergemuruh, srutupan demi srutupan mengiringi setiap arah mataku memandang, tak sadar aku melihat dan mengamati kegiatan banyak orang-orang yang juga menunggu hujan reda, ada yang sibuk nelfon sambil mondar-mandir, ada yang sibuk sms atau apalah dengan handphonenya, ada juga yang nampak khawatir, namun ada juga yang nampak tertegun dengan tatapan kosong memandangi air hujan yang berlompatan diatas aspal.

Diriku begitu brnafsu sekali menikmati cokelat hangat ini, tak terasa satu cangkir habis menjadi korban penantianku,kuliner semarang akhirnya kuputuskan untuk menikmati cokelat untuk cangkir yang kedua, aku begitu bernafsu, sehingga belum juga reda hujan, cokelatku sudah habis terminum. pilihan keduaku sekarang adalah rasa mocca. Sambil kunikmati cokelatku yang kedua ini, tatapan mataku kembali liar, sekarang mataku tiba-tiba tertuju pada pemadangan yang terlewatkan sejak kehadiranku, disebuah sudut gedung terlihat seorang peminta-minta sedang mengeluarkan kepingan logam dari saku bajunya, seorang kakek dengan pakaian comel dan topi abu-abu yang nampak robek dimana-mana nampak asik menghitung kepingan uang logam itu tanpa menghiraukan derunya angin dan derasnya hujan.

Pikirku mengapa orang setua itu meminta-minta? apakah tidak ada saudara atau anaknya yang merawat dia? bagaimana ia bertahan hidup? bagaimana seandainya ia jatuh sakit? Namun belum habis aku berpikir demikian tiba-tiba ada seorang anak kecil berlarian yang menghampiri tempat kakek tua tadi duduk. Lho tiba-tiba lagi ada pasangan bapak ibu yang juga menghampiri kakek tua tadi, dengan pakaian yang serupa dengan kakek tadi maka aku berkesimpulan bahwa mereka adalah satu profesi, eh ternyata mereka ada satu rombongan. sekarang mereka berkumpul dan nampak riuh sekali, hari ini aku melihat keluarga yang mempunyai profesi yang sama yaitu peminta-minta.

Ingin aku upload gambarnya di blog ini, namun orang itu pasti keberatan jika wajahnya terpampang dan diketahui banyak publik, jadi untuk menghormati privasi, kang supri mengurungkan niat mempublikasikan wajah kakek ini.

Dua cangkir cokelat hangat di sore ini memberiku banyak sekali pengalaman, fenomena-fenomena yang tadinya terabaikan, sore ini terungkap dan memberiku sebuah pelajaran baru. Buat para sedulur maaf ya, untuk urusan minum cokelat, kang supri emang hobi banget, jadi harap maklum kalo satu sesi aja udah habis 2 cangkir hehe.. bukan maksud promosi lho ya.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam kunyah2..
Rupanya cerita pengemis itu menggelitik jari2ku nulis saweran.. Sedih memang melihat baju compang-campingnya, tapi seringkali baju compang-camping itu sekedar baju profesi, karena memang mereka berbudaya malas dan cenderung kejam dengan menjajakan anak2 kecilnya sekedar untuk mencari belas kasihan, bahkan ada orang tua buta meminta2 dituntun oleh laki2 dewasa yang sehat dan kuat... hmmm.
Begitu kang supri pembuka saweranku, sebenarnya cuma mau nanya, koq ulasan Bandeng Presto yang paling top belum ada ya?.. Apa konon cuma Bandeng Juwana yang top markotop, ga ada lain tempat?
Sekian dulu kang supri, jangan lupa banyak minum jus tomat dan jus sirsak supaya tidak ada efek samping kolesterol dan asam urat karena sering kunyah2 makanan enak...

Salam kunyah2...
Darmawan

Anonim mengatakan...

promosi dunking donuts iki

Anonim mengatakan...

promosi dunking donuts iki

H mengatakan...

wah ini aku udah pernah nyicip. 1 kali pula.. hehe waktu aku ke jakarta, dan waktu pertama kali masuk ke dunkin donut tahun lalu.

*aduh malunya..* hehe

Suprih Rustanto mengatakan...

@blogdarmawan: Pak Dar, tentang bandeng presto saya tulis di Menggagas Ikon Kuliner Semarang, makasih ya sarannya, saya emang hobi sayur kok, jadi don't worry.. :)
@risakazela: Sumprit aku gak promosi lho :) *dikit sie hehehe
@H: Malu kenapa H? tak usah malu, gak ada yang inget kok.. kecuali H ndiri hehe :)

Yantie mengatakan...

Numpang promo boleh ya.. :-)

Etalase Oleh-oleh Khas Makassar

Kami mendistribusikan produk-produk khas Sulawesi Selatan dan Makassar khususnya seperti Minyak Gosok cap Tawon, Kopi Arabica asli Toraja, Abon Tuna, Sirup Markisa dan lain-lain. Silakan berkunjung :-)

Mengenai Saya