Air Untuk Kehidupan |
Namun, jika kata ‘air’ tersebut mendapat imbuhan ‘minum’ di belakangnya, maka agaknya kita perlu khawatir, karena ternyata air di alam bebas tersebut belum memenuhi kriteria untuk menyandang predikat sebagai air minum, tubuh manusia secara alami membatasi air minum dengan syarat-syarat tertentu.
’Bersih’ itulah syarat minimal yang harus dipenuhi air agar bisa diminum oleh manusia.
Jika syarat minimal diatas tidak terpenuhi, maka bisa-bisa kita akan berganti status dengan segera, Rumah Sakit adalah tempat pertama yang akan kita tuju jika kita meminum air yang tidak bersyarat tersebut. Bahkan akibatnya bisa lebih fatal lagi. Alm bisa-bisa melekat di belakang nama anda.
Kategori air bersih itu sendiri ternyata juga mempunyai syarat-syarat tersendiri, bahkan tidak sederhana pula kriterianya. Merujuk pada standarisasi dari Departemen Kesehatan RI, maka syarat air bersih mencakup :
- Syarat fisik: jernih, tdk berbau, tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, pH 6-7
- Syarat bakteriologis: bebas bakteri patogen
- Syarat biologik: tdk boleh mengandung algae,protozoa, cacing, larva, larutan, insekta
- Syarat kimiawi: tidak boleh mengandung zat-zatkimiawi melebihi Konsentrasi Tertinggi diperkenankan (KTD).
Cara tradisional tersebut diatas walaupun efektif namun belum efisien, kita tahu bahwa gaya hidup manusia di jaman modern ini dituntut serba cepat dan praktis, salah satu cara yang efektif dan efisien adalah dengan menggunakan sebuah alat water purifier yang akan menggantikan cara-cara tradisional tersebut, tentunya dengan hasil yang lebih berkualitas, pure it menjadi acuan untuk bisa di gunakan secara aman untuk membersihkan sekaligus menyehatkan air.
Ada apa dengan air minum kita saat ini? Yang harus kita sadari bersama adalah keyataan bahwa air bersih yang tersedia di alam sekitar kita persediaanya tidak sebanding dengan kebutuhan umat manusia sekarang ini. Contoh saja keadaan di kota-kota di Indonesia yang melahap areal terbuka menjadi areal pemukiman, sawah yang dahulu tumbuh padi, sekarang berubah tumbuh perumahan. . Lihatlah banyak orang tidak bisa menggunakan air sumur karena telah berubah warna bahkan berbau, beranikah anda meminum air dari kran dirumah anda? walau kelihatan jernih, tapi fakta membuktikan air kran yang ada di negara kita belum memenuhi kriteria sehat atau tengoklah berita di media masa, kekeringan yang sering melanda di daerah tertentu di Indonesia berulangkali terjadi, hal ini menggambarkan ternyata masalah air ini telah menjadi masalah yang serius, baik bagi umat manusia, atau bagi alam itu sendiri. Belum lagi masalah sampah yang menggenangi sungai dan menumpuk tiap hari, menambah masalah tersendiri bagi alam untuk menyediakan air bersih.
Kadang saya berpikir benarkah kata-kata yang berbunyi “ mari kita berbuat sesuatu untuk dunia yang lebih baik” padahal jika kita merenungkan kebenarannya, seharusnya umat manusialah yang harus lebih baik, dengan kata lain kitalah yang harus berubah lebih baik atau lebih tepatnya lagi, sayalah yang harus berbuat lebih baik, karena tanggung jawab alam adalah tanggung jawab para penghuninnya, semoga anda juga tersadar bahwa anda juga termasuk di dalam kata “umat manusia” tadi.
Jika sekarang ini anda sedang mendapati air dalam jumlah yang cukup, gunakanlah dengan bijak, karena sesungguhnya anda sedang bertanggungjawab terhadap banyak kehidupan.
Perilaku Bertanggung jawab tersebut bisa kita lakukan dengan cara yang sulit ataupun dengan cara yang mudah, kalau saya sih memilih cara yang mudah saja.
Pertama, sampah selalu saya buang di tempat sampah, bahkan ketika di dalam mobil, sampah plastic sekecil pun tidak pernah saya buang di jalanan lewat jendela, malu dong mobilnya keren tapi pengemudinya jorok. Tujuannya jelas sekali, perubahan harus dimulai dari hal-hal sederhana dan diawali dari kita sendiri, mengurangi sampah dijalanan, berarti menyelamatkan lingkungan, yang pasti berdampak pada kebersihan tanah dan sungai-sungai sebagai hilir-mudiknya air.
Trus cara mudah kedua adalah memanfaatkan pekarangan rumah untuk penghijauan, selain irit ongkos, ternyata menutup pekarangan rumah dengan rerumputan dan pepohonan membuat suasana rumah kita menjadi segar, maksud saya ialah menghindari betonisasi yang berlebihan pada halaman rumah kita, agar tanah bisa menyerap air hujan dengan baik.
Biopori di Halaman Rumahku |
3 komentar:
Mantap mas, emang si kalo di pikir-pikir manusia (kita) harus berubah lebih baik terutama dalam sikap, saya prihatin juga dengan kebiasaan orang Indonesia yang kurang bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Melestarikan air merupakan bagian dari pelestarian alam, komentar juga ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com
yo kita menjaga alam agar air tetap bersih
Posting Komentar